really, i'm so sorry..

 
                Bener kan, aku terlalu susah untuk menghadapi masalah ini. Aku terlalu bingung, dan aku benar-benar butuh arahan. Aku terlalu egois mungkin, tapi ini benar apa yang aku alami. Aku cepat bosan untuk masalah suka-menyukai seseorang, atau apalah namanya. Cinta.

                Kupikir lebih baik untuk dicintai daripada mencintai, dan itu salah besar bagiku. ini yang sudah aku alami dan aku terlalu bingung untuk memberikan solusi sendiri terhadap apa yang aku alami. Apa aku terlalu bodoh, sehingga masalah ini terlalu menganga besar dihatiku.
Suatu hari, seorang pria mulai memberikan senyumannya padaku, selalu memberikan jiwa untukku, selalu memberikan solusi untukku, selalu memberikan arah untuk melewati masa kedewasaanku. Dan aku hanya membalas seadanya, karena mungkin penyebab masala lalu yang membuatku ingin tidak terlalu dekat-dekat dengan seorang “pria”. 

Ketika aku mencoba membuka hatiku untuk seseorang yang baru, dan aku mencoba untuk membalas senyumnya, tapi apa yang terjadi, ternyata hati ini berkata lain. Aku terlalu bodoh, aku terlalu egois, aku terlalu.. aku tak bisa memaksakan diriku untuk menyukai “pria” tersebut, karena.. karena. Entahlah... padahal baru 2 bulan ini. Dan sudah 2 bulan ini, mungkin aku sudah membalas rasa pdulinya padaku. Atau mungkin aku hanya berpura-pura peduli terhadap dirinya, karena aku terlalu takut kecewa. Sudah aku coba untuk ikhlas memberikan perhatianku padanya, tapi selama 2 bulan yang kudapat hanyalah rasa” paksaan” atau mungkin “terpaksa”. Maaf kan yaa.. kamu berjanji akan menunggu, tapi aku sudah boosan untuk menunggu diriku menyukaimu tanpa ada rasa “paksaan”

Apakah perlu mulai dari sekarang aku sudahi kepura-puraanku? Atau mungkin mulai detik ini akan kubiarkan dirimu yang menjauh diriiku. Apakah aku harus jujur kepadamu? Aahh.. sudahlah, akan aku mulai perimbangkan, dirimu yang akan menjauh dari diriku secara perlahan tanpa aku yang memutuskan hubungan, biarkan dirimu saja. Bukannya kamu pernah bilang kepadaku, kalau kamu cepat mudah bosan? Aku yakin, akan bisa membuatmu cepat bosan. Tetapi, yang aku takutkan darimu adalah rasa setiamu terhadapku, sudah terlalu setia, menurutku, rasa loyalmu padaku, sudah membuatku merasa sangat amat bersalah.

Maafkan diriku yang tak tahu diri, aku cukup bahagia mengenalmu sebagai kakak, bukan sebagai pengendali hati ini. Aku terlalu munafik terhadap diriku sendiri, dan aku terlalu egois sekali lagi aku minta maaf dengan berat hati. -ara-

Komentar

Postingan Populer